Bersahabat Dengan Ketidaknyamanan

Bersahabat Dengan Ketidaknyamanan

“Jangan berhenti ketika kamu lelah, tapi berhentilah ketika kamu sudah selesai”

quote tersebut adalah kata-kata dari mamang saitama di dunia nyata yaitu David Goggins yang telah saya terjemahkan secara bebas. Ya intinya seperti itu.

Siapa david goggins?

David Goggins adalah pensiunan anggota Navy SEAL Amerika.

Dia juga seorang pelari ultramaraton, pesepeda ultra jarak jauh, triatlet, pembicara publik, penulis dua memoar, dan telah dimasukkan ke dalam International Sports Hall of Fame untuk prestasinya dalam olahraga.

Mamang Goggins juga menerbitkan buku Best Seller yang berjudul “Can’t Hurt Me.

Lahir pada 17 Februari 1975. Dia juga dikenal karena prestasinya dalam olahraga ultra-endurance dan pernah memegang Guinness World Record untuk pull-up terbanyak dalam 24 jam, menyelesaikan 4.030 dalam 17 jam123.

Balik ke quote lagi

Saya ngerasa quote ini ngena banget dengan saya.

Saya itu ketika mengerjakan sesuatu, pas rasanya udah lelah nih, maka saya akan berhenti padahal kerjaan belum selesai, otak saya memberi alasan, ah besok lagi dikerjainnya.

Dan itu membuat saya jadi menunda-nunda pekerjaan.

Nah beberapa hari ini saya coba mempraktekkan apa yang disarankan oleh Mamang Goggin dalam quotenya.

yaitu berhenti saat sudah selesai mengerjakan sesuatu, dan saya tidak akan berhenti walaupun rasanya sudah lelah.

Hasilnya adalah…

Dan boom produktivitas saya meningkat pesat.

Saya jadi lebih fokus entah mengapa karena motivasi saya saat mengerjakan hal tersebut adalah berhenti ketika sudah selesai.

Jadi kalau lelah atau biasanya ide sedang buntu. Karena saya bekerja di bidang kreatif yang sangat membutuhkan ide maka saya akan paksa untuk tetap bekerja sampai selesai.

Urusan bagus atau ngganya, berhasil atau ngganya. Itu urusan nanti yang penting perkejaan selesai dulu.

Dan itu semua tidak nyaman.

Karena sejatinya otak kita ini selalu mencari keamanan dan kenyamanan, ia sangat tidak ingin merasa lelah dan terbebani.

Maka dari itu otak selalu mencari cara untuk tetap nyaman.

Ketika kita merasa lelah, sebenarnya itu adalah sinyal palsu dari otak kita untuk istirahat.

Walaupun sebenarnya kita belum menggunakan 100% dari kemampuan diri kita.

Aturan 40%

Nah di bukunya David Goggins, yang berjudul Cun’t Hurt Me ia membuat sebuah aturan 40%

dimana:

  • Ketika tubuh kita merasa lelah, sebenarnya kita baru menggunakan 40% saja dari kemampuan diri kita.
  • Otak kita memberikan sinyal palsu untuk berhenti
  • Maka yang harus kita lakukan adalah mengalahkan pikiran kita dan terus berjuang

Ya balik lagi ketika kita mengalahkan pikiran kita yang memberikan sinyal untuk berhenti. Tapi kita memaksanya untuk tetap bekerja disitulah timbul ketidaknyamanan.

Ketidaknyamanan inilah

  • yang membuat kita bertumbuh
  • yang membuat kita terus maju
  • yang membuat kita terus bangkit

Contoh:

Ketika kita ingin olahraga, di hari pertama kita akan merasa tidaknyaman, terasa berat, apalagi pas selesai olahraga badan pada sakit semua, dan itu ngga nyaman.

Contoh yang lain.

Ketika kita ingin belajar sesuatu yang baru, misal belajar bahasa arab. Tentu saja kita akan merasa tidak nyaman karena kita belum mengerti dengan bahasa arab yang asing dengan kita, dan itu tidak nyaman.

1 contoh lagi

Ketika kita ingin membangun kebiasaan baru, seperti bangun pagi sebelum subuh misalnya di jam 3an lah dan kita mulai beraktivitas di jam tersebut. Itu sama sekali ngga nyaman brooo. Belum lagi pas pagi hari mata akan terasa ngantuk kalau belum terbiasa. Dan lagi.. itu tidak nyaman.

Tapi..

  • Dibalik ketidaknyamanan itulah kita bertumbuh
  • Dibalik ketidaknyamanan itulah kita berkembang
  • Dari ketidaknyamanan itulah kita belajar sesuatu.

Maka dari itu, BERSAHABATLAH DENGAN KETIDAKNYAMANAN.

Karena ketidaknyamanan akan mengembangkan potensimu sebagai manusia.

Ironisnya lagi adalah…

Untuk mendapatkan sebuah kenyamanan kita harus melewati ketidaknyamanan.

Kita bisa hidup dengan tenang dan nyaman di negara ini juga itu karena para pejuang yang telah memerdekakan negeri ini dari penjajahan. dan itu tidak nyaman.

Agar kita bisa memiliki uang yang cukup untuk hidup dan untuk menata masa depan. Kita butuh belajar dan bekerja, dan itu semua penuh dengan tekanan yang membuat kita tidak nyaman.

Jadi sekali lagi bersahabatlah dengan ketidaknyamanan.

Dengan begitu kita akan menemukan banyak hal yang tidak akan kita dapatkan ketika kita hidup dalam keadaan nyaman.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments